Friday, March 19, 2010

Wong Fei Hung

Itu hari masa aku jalan-jalan kat Kowloon Park, Hong Kong, aku tengok ramai orang belatih seni bela diri. Terus aku teringat Wong Fei Hung. Selama ini aku hanya kenal Wong Fei Hung sebagai hero Kung fu yang steady dalam film Once Upon A Time in China . Dalam filem itu, watak Wong Fei Hung dilakonkan oleh aktor terkenal Hong Kong , Jet Li. Siapa sebenarnya Wong Fei Hung? Mengikut satu artikel yg kawan aku email, Wong Fei Hung adalah seorang Ulama', tabib, dan Ahli Beladiri legenda yang namanya diabadikan sebagai Pahlawan Nasional China oleh pemerintah Negara China . Namun Pemerintah China sering berupaya mengaburkan jatidiri Wong Fei Hung sebagai seorang muslim demi menjaga supremasi kekuasaan Komunis di China.
Wong Fei-Hung dilahirkan pada tahun 1847 di Kwantung (Guandong) dari keluarga muslim yang taat. Nama Fei pada Wong Fei Hung merupakan dialek Canton untuk menyebut nama Arab, Fais. Sementara Nama Hung juga merupakan dialek Kanton untuk menyebut nama Arab, Hussein. Jadi, bila dibahasa arabkan, namanya ialah Faisal Hussein Wong. Ayahnya, Wong Kay-Ying adalah seorang Ulama, dan tabib ahli ilmu pengobatan tradisional, serta ahli beladiri tradisional Tiongkok (wushu/kungfu). Ayahnya memiliki sebuah klinik pengubatan bernama Po Chi Lam di Canton (ibukota Guandong).
Wong Kay-Ying merupakan seorang ulama yang menguasai ilmu wushu tingkat tinggi. Ketinggian ilmu beladiri Wong Kay-Ying membuatnya dikenal sebagai salah satu dari Sepuluh Macan Kwantung. Posisi Macan Kwantung ini dikemudian hari diwariskannya kepada Wong Fei Hung. Kombinasi antara pengetahuan ilmu pengubatan tradisional dan teknik beladiri serta ditunjang oleh keluhuran budi pekerti sebagai Muslim membuat keluarga Wong sering membantu orang-orang lemah dan tertindas. Karena itulah masyarakat Kwantung sangat menghormati Keluarga Wong. Pesakit klinik keluarga Wong umumnya berasal dari kalangan miskin yang tidak mampu membayar biaya perubatan. Walau begitu, Keluarga Wong tetap membantu setiap pesakit yang datang dengan sungguh-sungguh. Keluarga Wong tidak pernah pandang bulu dalam membantu, tanpa memedulikan suku, ras, agama, semua dibantu dengan ikhlas.
Secara rahsia, keluarga Wong terlibat aktif dalam gerakan bawah tanah melawan pemerintahan Dinasti Ch'in yang korup dan penindas. Dinasti Ch'in ialah Dinasti yang merobohkan kekuasaan Dinasti Yuan yang memerintah sebelumnya. Dinasti Yuan ini dikenal sebagai satu-satunya Dinasti Kaisar Cina yang anggota keluarganya banyak yang memeluk agama Islam.
Wong Fei Hung mula mengasah bakat bela dirinya sejak berguru kepada Luk Ah-Choi yang juga pernah menjadi guru ayahnya. Luk Ah-Choi inilah yang kemudian mengajarnya dasar-dasar jurus Hung Gar yang membuat Fei Hung berjaya melahirkan Jurus Tendangan Tanpa Bayang yang legenda. Dasar-dasar jurus Hung Gar ditemukan, dikembangkan dan merupakan andalan dari Hung Hei-Kwun, kakak seperguruan Luk Ah-Choi. Hung Hei-Kwun adalah seorang pendekar Shaolin yang lolos dari peristiwa pembakaran dan pembantaian oleh pemerintahan Dinasti Ch'in pada 1734. Hung Hei-Kwun ini adalah pemimpin pemberontakan bersejarah yang hampir mengalahkan dinasti penjajah Ch'in yang datang dari Manchuria (sekarang dikenali sebagai Korea). Jika saja pemerintah Ch'in tidak meminta bantuan pasukan-pasukan bersenjata bangsa asing (Rusia, Inggeris,Jepun) pemberontakan pimpinan Hung Hei-Kwun itu niscaya akan berhasil mengusir pendudukan Dinasti Ch'in.
Setelah berguru kepada Luk Ah-Choi, Wong Fei Hung kemudian berguru pada ayahnya sendiri hingga pada awal usia 20-an tahun, ia telah menjadi tabib dan ahli beladiri terkemuka. Bahkan ia berhasil mengembangkannya menjadi lebih maju. Kemampuan beladirinya semakin sulit ditandingi. Beliau berhasil membuat jurus baru yang sangat taktikal namun efisien yang dinamakan Jurus Cakar Macan dan Jurus Sembilan Pukulan Khusus. Selain dengan tangan kosong, Wong Fei-Hung juga mahir menggunakan bermacam-macam senjata. Masyarakat Canton pernah menyaksikan langsung dengan mata kepala mereka sendiri bagaimana beliau seorang diri dengan hanya memegang tongkat berjaya membelasah lebih dari 30 orang samseng di pelabuhan.
Dalam kehidupan keluarga, Allah banyak mengujinya dengan berbagai cobaan. Seorang anaknya terbunuh dalam suatu insiden perkelahian dengan mafia Canton. Wong Fei Hung tiga kali menikah karena isteri-isterinya meninggal dalam usia muda. Setelah isteri ketiganya meninggal, Wong Fei Hung memutuskan untuk hidup sendiri sampai kemudian ia bertemu dengan Mok Gwai Lan, seorang perempuan muda yang kebetulan juga ahli beladiri. Mok Gwai Lan ini kemudian menjadi pasangan hidupnya hingga akhir hayat. Mok Gwai Lan turut mengajar beladiri pada kelas khusus perempuan di perguruan suaminya.
Pada 1924 Wong Fei Hung meninggal dalam usia 77 tahun. Masyarakat Cina, khususnya di Kwantung dan Canton mengenangnya sebagai pahlawan pembela kaum tertindas yang tidak pernah gentar membela kehormatan mereka. Siapapun dan berapapun jumlah orang yang menindas orang miskin, akan dilawannya dengan segenap kekuatan dan keberanian yang dimilikinya.Wong Fei Hung meninggalkan nama harum yang membuatnya dikenal sebagai manusia yang hidup mulia.
Aku rasa macam nak belajar kung fu la pulak...mana kelas kung fu yang best kat KL ni hah??

4 comments:

  1. gua ingin bincang topik ini secara lebih mendalam di dalam pertemuan kita yang seterusnya..
    (jawa peranakan)

    ReplyDelete
  2. aku pun nak blajar kungfu gak la.. taksub aku dah ni !

    ReplyDelete
  3. kalari payat lah..hahaha

    ReplyDelete